Wisata Religi Kota Balikpapan
Masjid Islamic Center Balikpapan

By Admin ASHABA 07 Jan 2019, 09:25:44 WIB Religi
Wisata Religi Kota Balikpapan

Keterangan Gambar : Masjid Islamic Center Balikpapan


Pantai dan hutan barangkali dua tujuan wisata yang paling dikenal dari Balikpapan selain kuliner dengan bahan utama kepiting. Kenyataannya, kota ini juga memiliki potensi wisata lain yang menarik untuk ditelusuri. Heterogenitas masyarakat yang tinggal dalam suasana harmoni memperkaya budaya kota ini.

Maka jangan heran jika umat beragama mendapat kesempatan yang sama untuk menjalankan ritual agamanya. Tempat-tempat ibadah di Balikpapan menjadi lokasi menarik untuk dikunjungi. Merasakan atmosfer religius, melihat para umat beribadah, serta mengikuti berbagai ritual hari raya keagamaan.

1. Masjid Jami' Al Ula

Masjid kuno Al Ula ada di perkampungan tua Kampung Baru. Tempat ibadah umat Islam ini adalah saksi sejarah perkembangan kampung bernama Balikpapan yang menjelma sebagai kota paling maju di Kalimantan. Masjid ini berlokasi di Jalan Letjen Suprapto RT 15 No 1 Kelurahan Baru Ulu Balikpapan Barat. Berada di kawasan pemukiman yang didiami mayoritas warga Bugis – Makassar.

Beberapa buku mengenai sejarah Balikpapan menyebut masjid ini sebagai tonggak sejarah penyebaran agama Islam di Balikpapan. Seperti namanya, "Ula" berarti pertama atau awal. Ia merupakan bangunan pertama tempat ibadah umat Islam di Balikpapan.

Masjid ini berdiri pada masa pemerintah kolonial Belanda. Tidak ada catatan pasti, namun banyak yang menyebut pada sejak 1890-an, masjid ini telah ada. Awalnya hanya sebuah surau atau mushola dengan dinding dan lantai papan kayu beratap sirap.

Pada abad 18, Kampung Baru adalah tempat singgah saudagar asal Sulawesi Selatan, Banjarmasin, Penajam dan Jenebora. Mereka berdagang berbagai keperluan masyarakat, di samping syiar agama Islam di bumi Borneo. Bahkan pada saat pembangunan kilang minyak pertama kali, Belanda menempatkan para pekerja dari China dan Pulau Jawa di kawasan ini.

Sebelum berdiri megah seperti saat ini, Masjid Jami’ Al Ula mengalami beberapa kali renovasi, termasuk ketika Jepang menjatuhkan bom di daerah ini ketika perang melawan sekutu pada 1945. Tempat ibadah ini berulangkali selamat dari bencana kebakaran yang kerap kali mengepung Balikpapan Barat.

2. Masjid Agung At-Taqwa

Masjid ini dibangun pada masa penjajahan Belanda (1946) oleh enam ulama. Mereka adalah Habib Ghasim Bahasim, Habib Ali Asseaf, H. Abdul Malik, H. Kai Kintang, H. Bahrun dan H. Abdul Ghani. Saat didirikan pertama kali, masjid ini berada di tepi pantai Klandasan Ulu. Ketika perang pecah antara Sekutu dan Jepang, masjid ini di bom Sekutu.

Selama 4 tahun masjid tak bisa digunakan karena mengalami kerusakan parah. Baru pada 1950, dibangun kembali di Klandasan, atau di lokasi berdiri saat ini. Para pendiri masjid ini telah meninggal dan dimakamkan di areal masjid.

Masjid Agung At Taqwa sudah 3 kali mengalami renovasi. Renovasi pertama dipimpin oleh Wali Kota Balikpapan H. Asnawi Arbain tahun 1970. Renovasi ke-2 dilakukan setelah 20 tahun silam dengan dipimpin H. Djali Karim. At-Taqwa berubah nama menjadi Masjid Raya At-Taqwa setelah renovasi kedua selesai. Namun, tahun 1998 Masjid Raya At-Taqwa berubah nama menjadi Masjid Agung At-Taqwa.

Masjid ini adalah salah satu masjid termegah di Kalimantan Timur. Kompleks masjid terdiri dari tiga lantai. Di Lantai 2 terdapat bangunan utama seluas 5.268 m2 dengan kapasitas tak kurang dari 4 ribu orang. Sedangkan bangunan penunjang seluas 4.426 m2.

Pada lantai dasar, bangunan utama seluas 2.004 m2, terdapat tempat penitipan barang dan tempat wudhu. Ada juga aula dan panggung yang kerap digunakan sebagai resepsi akad nikah. Lantai dasar dapat menampung 800 jamaah.

Lantai 2 adalah lantai utama masjid. Ruang imam, perpustakan dan gudang peralatan tersedia. Dengan luas 1.632 m2, lantai utama dapat menampung seribu orang. Pada lantai 3 terdapat void dengan desain dan perpaduan warna yang sangat menarik. Selain itu terdapat perpustakaan dan ruang untuk pengajar TK-TPA At-Taqwa. Lantai ini dapat menampung tidak lebih 700 jama’ah. Selain menambah kapasitas jamaah, dibuat pula fasilitas penunjang lainnya. TK Al Qur’an, poliklinik dan mini market.

3. Balikpapan Islamic Center

Masjid Islamic Center Balikpapan. Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Madinatul Iman. Tak dapat dipungkiri, ini masjid terbaru, terbesar, dan termegah di Balikpapan, mengalahkan masjid termegah sebelumnya, Masjid Agung At Taqwa. Masjid berlokasi di Jl. Belibis Raya, Gn Bahagia, Balikpapan Selatan, berjarak sekitar 12 km dari pusat kota, arah Timur Laut. Nama Madinatul Iman, diambil dari Visi Kota Balikpapan yakni “menuju kota yang damai dan sejahtera untuk seluruh umat manusia”.

Masjid berdiri diatas lahan seluas 15 Ha, dengan luas bangunan mencapai 8,75 Ha. Pembangunan masjid mulai tahun 2014 dan selesai/diresmikan pada tanggal 10 Pebruari 2017 oleh Walikota Balikpapan, Bpk. Rizal Effendi. Konon pembangunan masjid menghabiskan anggaran sebesar Rp.350 milyar.

Menara sangat megah dan kekar. Bercat abu-abu, berketinggian sekitar 30 meter, berpenampang kotak dengan lebar 8 meter. Di dalam menara, terdapat lift yang bisa mengantar pengunjung ke puncak menara. Arsitektur bergaya Timur Tengah, mengadopsi Masjid Nabawi di Madinah. Corak bangunan dipenuhi pintu dan jendela yang melengkung bak busur yang meruncing diatasnya. Bangunan tampak megah dan religius dengan kubah besar warna hijau ditengah, dikelilingi 20 kubah kecil warna putih di samping kiri, kanan dan depannya. Kemegahan makin lengkap dengan adanya 4 menara setinggi 25 meter, yang tersembul dari pojok bangunan. Kelapangan masjid makin terasa dengan adanya plaza yg mengelilingi masjid, samping kanan-kiri dan depan.

Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, Gn. Bahagia, Balikpapan Sel., Kota Balikpapan, Kalimantan Timur 76114, Indonesia




Video Terkait:


Berikan komentar di Fascebook

Tuliskan Komentar anda dari akun Facebook